RANGKAIAN
LOGIKA SEKUENSIAL & KOMBINASIONAL
PENGERTIAN
1. Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian
yan kondisi keluarannya diperngaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu
2. Rangkaian Sekuensial adalah rangkaian
yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan keadaan keluaran
sebelumnya atau dapat juga dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan
waktu
RANGKAIAN KOMBINASIONAL
Rangkaian yang termasuk
rangkaian logika kombinasional yaitu Decoder, Encoder, Multiplexer,
Demultiplexer, Adder, Subtractor
· Decoder
1. Berfungsi
merubah kode biner menjadi sinyal diskrit
2. m
= kombinasi keluaran, n = jumlah bit masukan dengan hubungan m = 2n
3. Contoh
decoder yaitu decoder dot matric dan decoder 7 segmen
·
Decoder 7 segmen
Encoder
1.
Kebalikan dari decoder, merubah sinyal
diskrit menjadi kode biner
2. Contohnya adalah decimal to BCD encoder,
merubah kode decimal menjadi bentuk binernya (seperti pada kalkulator)
·
Encoder Decimal to BCD
·
Multiplexer
1. Sirkuit logika yang memilih informasi
biner dari salah satu 2n baris inout dan memindahkannya ke baris
output tunggal
2. Memiliki n baris seleksi (pengendali)
·
Demultiplexer (data distributor)
1. Mengambil
sebuah input kemudian menyebarkannya ke beberapa output
RANGKAIAN SEKUENSIAL
Selain input data,
rangkaian sekuensial juga menerima trigger (pemicu) berupa clock. Output rangkaian
pada satu kondisi merupakan feedback dari clock
Contoh : Rangkaian
flip-flop
·
Flip-flop (FF)
1. Flipflop
adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, Register, Memory,
serta rangkaian sekuensial lainnya disusun dengan menggunakan flipflop sebagai
komponen utama
2. Flipflop
adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian
ini mampu melakukan penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang
diberikan kepadanya
·
Flip-flop RS
1. Flipflop
ini terdiri dari dua masukan, yaitu S (set) dan R (reset). Serta dua keluarannya
yaitu Q dan Q’
2. Kondisi
Set adalah kondisi ketika Q berlogika 1. Sedangkan kondisi Reset adalah kondisi
ketika Q berlogika 0
·
Flip flop JK
1. Flipflop
JK merupakan penyempurnaan dari flipflop RS terutama untuk mengatasi kondisi
bistabil
2. Pada
kondisi masukan J = 1 dan K = 1 akan membuat kondisi keluaran berlawanan dengan
kondisi keluaran sebelumnya
·
Flip flop D
1. Flipflop
D merupakan Flipflop RS yang dimodifikasi sehingga hanya memiliki satu masukan
yang selalu berlawanan
2. Flipflop
data mepakan rangkaian dasar dari register
·
Flip flop T
1. Flipflop
T atau flipflop toggle adalah flipflop JK yang kedua masukannya (J dan K)
digabungkan menjadi satu sehingga hanya ada satu input
2. Karakteristik dari flipflop ini
adalah kondisi keluaran akan selalu toggle atau berlawanan dengan kondisi
sebelumnya apabila diberikan input logika 1
·
REGISTER
1. Register
adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menyimpan data
2. Rangkaian
register tersusun dari satu atau beberapa flipflop yang digabungkan menjadi Satu
3. Flipflop
disebut juga sebagai register 1 bit. Jadi untuk menyimpan 4 bit data, register
harus terdiri dari 4 buang flipflop
4. Untuk
menyimpan data pada register, dapat dilakukan dua cara :
Ø Disimpan
secara sejajar (Parallel In) : Pada cara ini semua bagian register atau
masing-masing flipflop diisi (dipicu) pada saat yang bersamaan
Ø Disimpan
secara seri (Serial In) : Pada cara ini, data dimasukkan bit demi bit mulai
dari flipflop yang paling ujung (dapat dari kiri atau dari kanan), dan digeser
(shift) sampai semuanya trisi
5. Untuk
mengeluarkan data juga dapat dilakukan dengan dua cara :
Ø Dikeluarkan
secara sejajar (Parallel Out)
Ø Dikeluarkan
secara seri (Serial Out)
Referensi :