MAKALAH
PENGANTAR LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Nama : Alvian Putra Siswantara
Kelas : 2IB05
NPM : 10414899
Tugas : Makalah Pengantar Lingkungan
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Perkembangan Penduduk Indonesia dan Ilmu Teknologi dan
Pengetahuan Lingkungan.
Makalah ini telah saya
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu,
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap
semoga makalah ini dapat menambah wawasan kepada pembaca sekalian saya ucapkan
terima kasih
Bekasi, 20
November 2015
Alvian Putra Siswantara
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Penduduk atau warga
suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1.Orang yang tinggal di
daerah tersebut
2.Orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan
dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Melihat semakin besar
perkembangan penduduk Indonesia itu yang membuat hal-hal kompleks terjadi di
dalam contohnya
1.Masalah ekonomi
2.Kesenjangan sosial
3.Kriminalitas
4.Kemiskinan
BAB
II
PEMBAHASAN
Perkembangan
Penduduk Indonesia
1. Landasan perkembangan Penduduk Indonesia
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Adapun faktor - faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan
penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya
menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk.
Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada
fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja.
Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.Sehingga dalam masalah ini
,maka penduduk akan dihadapi dengan masalah lingkungan hidup, pertumbuhan
penduduk dan kelaparan, serta kemiskinan dan keterbelakangan. Dari hasil sensus
penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti
Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara negara-negara yang sedang
berkembang setelah Cina dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1990
maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia rata-rata 1,98% pertahun.
Berdasarkan
hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak
315,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran
penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi. Berdasarkan hasil sensus
penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas
pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan
yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi
tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi
tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan
melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.
2. Pertambahan Penduduk dan Lingkungan
Pemukiman
Bertambahnya
penduduk jelas akan bertambah pula kepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan
bertambahnya populasi manusia yang semakin banyak. Ini jelas akan terjadi
kejenuhan yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta .bertambahnya penduduk
jelas mempengaruhi lingkungan seperti banyaknya sampah dan tata ruang atau kota
yang sangat buruk dan menghilangkan keindahan kota.
Berkembangnya
pertambahan penduduk harus juga diikuti oleh banyaknya lowongan kerja karena
jika tidak adanya lowongan kerja akan terjadi suatu tingkat pengangguran yang
tidak sedikit. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan banyak tingkat
criminal.
3. Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari
tahun 1995 sampai 2000.
Selain
merupakan sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka
kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi.
Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui
fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin
pertama.
Di
negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan
angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi
komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga
berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah
akan terus berkurang. Akibatnya, banyak negara yang sebelumnya mengarahkan
perhatian terhadap pendidikan universitas, secara diam-diam mengalihkan
sasarannya.
Pertambahan
penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki
dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan
miskin.
4. Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang
Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
Dalam
masalah ini maka penduduk tidak akan jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit
yang melanda penduduk tersebut, dikarenakan lingkungan yang kurang terawat
ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat
yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut
yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Untuk
menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih
banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam
semua sektor kesehatan.
Usaha-usaha
secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk organisasi-organisasi,
individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan
sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup
dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.
5. Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Perlambatan
pertumbuhan penduduk sangat penting dalam mengurangi wabah kelaparan dan
mencapai ketahanan pangan. Sementara kemiskinan djtttttjan bencana alam adalah
penyebab paling umum kerawanan pangan, pertumbuhan penduduk yang cepat
overburdens sudah tegang dan alam sumber daya keuangan. Hal ini, pada
gilirannya, sangat menghambat upaya untuk meningkatkan pendapatan dan
mengurangi kekurangan pangan, khususnya di daerah pedesaan dimana rawan pangan
sebagian besar terkonsentrasi. Banyak sekali masyarakat yang masih dibawah
garis kemiskinan karena kurangnya pengertian dari pemerintah atau ketidak
pedulian masyarakat itu sendiri oleh karena itu yang namanya kebodohan harus
segera diatasi agar masyarakat bisa hidup dengan layak.
6.
Kemiskinan dan Keterbelakangan
Pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan hingga pendidikan. Dengan
adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem
mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda
dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia
dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Akibat dari perkembangan
kebudayaan ini, telah mengubah cara berfikir manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai
pertumbuuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata
sebagai akibat perkembangan kebudayaan.
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap
jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial
ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Disamping
itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan
fasilitas di atas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya akan bertambah
tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak
anak usia sekolah yang tidak tertampung sehingga timbulnya berbagai kejahatan
atau kriminalitas lain.
Salah
satu wabah penyakit yang melanda negara-negara yang sedang berkembang ialah
kemiskinan beserta saudara kembarnya, yaitu keterbelakangan. Kemiskinan dan
keterbelakangan adalah suatu penyakit, karena dalam kenyataannya dua hal itu
melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya juga berdampak negative
terhadap lingkungan.
ILMU
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
1.
Keberlanjutan Pembangunan
Perkembangan
Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan
manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur
teknologi, khususnya dalam bidang
teknologi informasi, seperti adanya
hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi. Perkembangan teknologi tidak hanya
mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti
kesehatan,pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.
Tahun
1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era
ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga
kerja manusia di dalam pabrik mulai
diganti dengan mesin. Namun seiring dengan bergulirnya waktu, saat ini
kita berada pada zaman Teknologi dan Informasi. Sebagai contoh, kini telah di
temukan alat elektronik anti bakteri pda mesin cuci, lemari es dan pendingin
ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi nano. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bias kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan
berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau
mengurangi akibat negative kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus
membuat peraturan peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang
harus dipatuhi oleh pengguna teknologi
2.
Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
Pengertian
tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman
untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan
pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam
perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu
lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir.
Secara
sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di
suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah / kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar / fisik seperti makan minum, perumahan
sampai kebutuhan rohani / spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya.
Indonesia
adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya
sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan
yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan
potensi sumber daya alam ini.
Secara
alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal – balik
antara Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam (baik yang dapat diperbaharui
atau pun tidak). Hubungan timbal – balik tersebut pada akhirnya adalah penentu
laju pembangunan. Faktor – faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya.
Sekian
lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang
sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga
ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi
negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan
Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan
negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas lingkungan
hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
A.
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen
biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan
komponen abiotik terdiri dari benda – benda mati seperti tanah, air, udara,
cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi
antar komponen berlangsung seimbang.
B.
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan
sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial
ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan dan kebutuhan lainnya.
C.
Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (Benda) maupun non
materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas dan kreatifitasnya.
Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga
termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem
politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di
lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota
masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
3. Kesadaran Lingkungan
Tujuan
peningkatan kesadaran lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi
bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat kepada permasalahannya saja.
Membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup. Yang diperlukan adala masyarakat yang aktif mengawasi
lingkungan hidup, di samping menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
Peningkatan
kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus
berpacu dengan waktu sebab peruskan – perusakan masih terus berlajut dan
menigkat. Daya terbatas dan sarana yang khusus ini tidak ada, usaha dilakukan
melalui sarana informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga –
lembaga dan kelompok – kelompok masyarakat yang strategis.
Usaha
peningkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih menghadapi berbagai kendala,
umpamanya untuk mencapai petani miskin yang sering merusak lingkungan karena
keadaan ekonominya. Identifikasi sasaran dan saluran yanglebih tepat di
kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan
proses penjalaran informasi yang cepat.
4. Hubungan Lingkungan dengan Pembangunan
Karena
penigkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan
sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan –
permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumberdaya alam
merupakan komponen yang penting dimana sumbersaya ala mini memberikan kebutuhan
azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi, hendaknya
keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena menigkatnya
kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbanganini bisa terganggu, yang
kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia. Proses pembangunan
mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia,
baik akibat langsung maupun akibat sampiingan seperti pengurangan sumber
kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.
5. Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
oleh Proses Pembangunan
Sebagaimana
diarahkan dalam GBHN tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian darai
pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin
seimbang dan sektor industri yang semakin maju dan didukung oleh sektor
pertanian yang tangguh. Selanjutnya di gariskan pula bahwa proses
industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak
utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru, sumber peningkatan
ekspor dan penghematan devisa, penunjang pembangunan daerah, penunjang
pembangunan sektor-sektor lainnya sekaligus sebagai wahana pengembangan dan
penguasaan teknologi.
Industrialisasi
merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, hal tersebut antara lain disebabkan oleh terbatasnya lahan pertanian.
Industrialisasi merupakan jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan
pertanian. Mendapat perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sector
pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan,
apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa
antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin
maju industri akan semakin merusak lingkungan hidup tersebut.
Kegiatan pembangunan
industri menimbulkan dampak-dampak negatif diantaranya :
·
Pandangan yang kurang menyenagkan pada
wilayah industry
·
Penurunan nilai tanah di sekitar
industri bagi pemukiman
·
Timbul kebisingan oleh pengoprasian
peralatan
·
Bahan-bahan buangan yang dikeluarkan
industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air dan tanah
·
Perpindahan penduduk yang dapat
menimbulkan dampak sosisal
·
Hasil produksi industri dapat
mempengaruhi pola hidup masyarakat
Dampak tersebut sudah
akan terjadi sejak perencanaan atau eksplorasi suatu industri, dan dapat terus
berlanjut pada tahapan konstruksi maupun oprasinya. Pembangunan industri
terutama pada awal perencanaan harus sudah memperhatikan faktor lingkungan.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
Ø Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana
alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak
rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Ø Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai
penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian
lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu
merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk
kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
ü Terjadinya
pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
ü Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
ü Terjadinya
tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia
yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan
lingkungan hidup antara lain:
I.
Penebangan hutan secara liar
(penggundulan hutan).
II.
Perburuan liar.
III.
Merusak hutan bakau.
IV.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
V.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
VI.
Bangunan liar di daerah aliran sungai
(DAS).
VII.
Pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan di luar batas.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk
mempengaruhi pada perkembangan kebudayaan maupun masalah sosial dalam
masyarakat. Perkembangan kebudayaan seperti meningkatnya pengetahuaan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adatistiadat dalam masyarakat. masalah
sosial seperti kurangnya pangan, rendahnya pendidikan masyarakat dll. Cara
mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk tersebut adalah dengan Membuat
Undang-Undang yang jelas tentang umur minimum pernikahan, Program KB (keluarga
berencana) dan sosialisasi pada masyarakat.
Pertumbuhan penduduk
sebuah desa di pinggiran kota yang menyebabkan banyaknyak urban masuk pada desa
yang telah menimbulkan berbagai persoalan di kawasan itu. Berbagai persoalan
yang muncul antara lain, tata ruang desa kota yang tidak beraturan, kondisi
lingkungan yang merosot, ketahanan pangan yang terancam, konflik sosial yang
cenderung meluasdan di pertahankan oleh ekslufisitas kelompok di dalam
komunitas itu dan ancaman tidak adanya mekanisme penyelesaian konflik yang
baik.
Hal tersebut yang
mengakibatkan Berbagai persoalan muncul dan cenderung tidak terkendali atas
terbentuknya suatu kawasan desa-kota yang tidak terencana dengan baik. Sebagai
konsekwensi dari meluasnya wilayah-wilayah perkotaan adalah berkembangnya
desa-desa di daerah pinggiran kota menjadi kawasan desa-kota. Fenomena ini
hampir terjadi di berbagai kota di Indonesia dan hingga saat ini tidak ada
suatu sistem perencanaan yang terpadu untuk mengatasi persoalan itu.
Untuk mengatasi hal itu
perlu adanya suatu perencanaan kawasan desa-kota yang menggunakan pendekatan
kolaborasi yang memperhatikan kepentingan antar pihak baik kepentingan kota
maupun desa. Di duga, persoalan perencanaan tata ruang perkotaan selama ini
terus-menerus terjadi dan berulang karena bersifat top down atau mengabaikan
aspek partisipasi warga desa dan warga kota. Artinya, perencanaan suatu wilayah selama ini bersifat sebagai
“bahan jadi” yang harus dilaksanakan oleh para pemangku yang terkait termasuk
penduduk setempat. Padahal suatu perencanaan wilayah tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak ada mekanisme pendukungnya.
Pengelolahan bersama
diantara perencanaan wilayah yaitu: pemerintaha daerah yang terkait, para
pengembang, DPRD sebagai wakil aspirasi politik masyarakat dan
pemangku-pemangku yang terkait beserta kelompok-kelompok masyarakat semestinya
dilibatkan secara bersama-sama dalam merencanakan dan menjalankan suatu wilayah
pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
Referensi
:
0 komentar:
Posting Komentar