Kamis, 26 Maret 2015

Tugas IBD



MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR

       DISUSUN OLEH :

·       ALAN DARMA S
·       ALVIAN PUTRA S
·       ARIF IRAWAN
·       FAISAL HIDAYAT
       ·       FIKRI PRAWOTO
       ·       M. OKTA PRATIKNO
       ·       PARIS BIONDI S


KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang  masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun referensi bagi pembaca juga  dapat membantu menambah pengetahuan  wawasan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kami sadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kurangnya pengalaman yang kami miliki. Oleh kerena itu kami harapkan kepada  pembaca untuk memberikan kritik maupun masukan-masukan yang bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi dalam membuat suatu makalah.


Bekasi, 20 Maret 2015









BAB I. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR


Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.

           Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :


1.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.


2.       Ilmu-ilmu sosial ( social scince )

Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.

3.       Pengetahuan budaya ( The humanities )

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian   umum  tentang   konsep – konsep  yang   dikembangkan   untuk    mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran  dan   kepekaan  dalam
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.





BAB II. PERLUNYA MEMPELAJARI ILMU BUDAYA DASAR BAGI MAHASISWA

Dalam perkembangan zaman yang semakin cepat dan rumit ini, mahasiswa telah mengalami pergeseran nilai-nilai dan norma yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. 

Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Sehingga perlu bagi mahasiswa untuk mempelajari ilmu budaya dasar yang akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar yang tidak lain merupakan usaha untuk dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang  konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi Ilmu Budaya Dasar (IBD) semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri, Sehingga Mahasiswa dapat menjadi Manusia yang berbudaya.

Mahasiswa sebagai manusia yang berbudaya tidak lain adalah mahasiswa yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-menerus.  Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil dari pendidikan yang telah didapat, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dan dijalankan didalam masyarakat.


BAB III. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha                     yang  diharapkan    dapat   memberikan   pengetahuan   dasar  dan  pengertian  umum  tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.





Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

2.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.      Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.

4.      Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal pengetahuan akademis yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar :

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok
bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
a)      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b)      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
BAB IV. PERBEDAAN ANTAR PENGETAHUAN BUDAYA DAN ILMU BUDAYA DASAR



Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti   kenyataan  -  kenyataan   yang   bersifat    manusiawi.  Untuk  mengkaji  hal  ini digunakan  metode  pengungkapan   peristiwa  -  peristiwa  dan  kenyataan – kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
 
Sedangkan   ilmu   budaya   dasar   (Basic Humanities)  adalah   usaha   yang diharapkan   dapat   memberikan   pengetahuan  dasar  dan  pengertian  umum  tentang konsep  -konsep   yang  dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan   kebudayaan.

Ilmu   budaya   dasar   berbeda   dengan  pengetahuan  budaya.  Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai - nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus). Sedangkan  ilmu  budaya   dasar  bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai  pengetahuan  dasar  dan  pengertian  umum  tentang  konsep – konsep  yang dikembangkan  untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Pengertian  Ilmu  Budaya  Dasar (IBD) IBD  adalah  pengetahuan yang diharapkandapat   memberikan   pengetahuan   dasar   dan   pengertian   umum   tentang konsep-konsep   yang   diekembangkan   untuk   mengkaji   masalah  - masalah   manusia dan  kebudayaan.   Istilah   IBD   dikembangkan   petama   kali  di Indonesia   sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun   istilah   humanities   itu   sendiri   berasal  dari   bahasa   latin  humnus yang artinya   manusia,   berbudaya   dan   halus.
 
Dengan   mempelajari   tentang   humanities   diharapkan   seseorang   akan bisa Menjadi   lebih   manusiawi,   lebih   berbudaya   dan   lebih   halus.   Dengan   demikian bisa   dikatakan   bahwa   the  humanities   berkaitan dengan   nilai  -  nilai   manusia sebagai   homo   humanus   atau   manusia   berbudaya.  Agar   manusia   menjadi humanus mereka   harus   mempelajari   ilmu , Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha  sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

 Sedangkan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.




BAB VA. KONSEP BUDAYA DALAM SENI RUPA
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh pancaindra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta idea yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni rupa kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani yang berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata Yunani berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu. Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa kini dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk memahaminya. Memang, pada dasarnya manusia bersifat sukar memahami manusia lainnya, termasuk bersifat sukar menerima karya seni bentuk-bentuk asing. Pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seperti karya seni rupa prmitif atau karya seni rupa kuno, bahkan juga terhadap karya seni rupa modern tidaklah mudah, Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang bahkan merupakan ciri khasnya, ialah kreativitas. Dari sebuah perkataan ini tercantumlah beberapa sifat yang merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu untuk menghindarkan istilah modern yang bermuka banyak itu tadi, ada yang menamai seni modern itu dengan “seni kreatif”.
BEBERAPA GAYA, CORAK, ATAU ISME SENI RUPA.
Di awal telah di singgung, bahwa kelahiran karya-karya seni rupa yang berbeda-beda pada tiap-tiap jaman dikarenakan masing-masing jaman itu mcmiliki aliran-aliran pikiran yang berbeda-beda. Masing-masing jaman melahirkan karya-karya seni rupa dengan ciri-cirinya masing-masing. Ada kalanya pada satu jaman lahir aliran-aliran pikiran yang berbeda-beda, sehingga melahirkan pula corak karya seni rupa yang berbeda. Jadi yang dimaksud dengan gaya dalam seni rupa adalah corak atau isme yang dikarenakan aliran-aliran pikiran yang mendorong atau melatarbelakangi kelahiran karya scni rupa itu. Karena adanya perbedaan-perbedaan konsepsi pikiran dari masing-masing jaman, maka masing-masing jaman melahirkan kesenian yang mempunyai ciri-ciri yang khusus. Adanya bermacam gaya, corak atau isme.itu mempunyai pesona-pesona sendiri yang khusus dan khas. Di samping itu, tiap-tiap aliran corak, gaya atau isme itu mempunyai tujuan tertentu atau fungsi sendiri-sendiri. Atau tiap-tiap aliran itu mempunyai cita-cita seni sen­diri, sesuai dengan pikiran jamannya. Karena cila-cita seni itu berbeda-beda, yang satu ke arah kemanusiaan, yang satunya kc arah ke Tuhanan dan sebagainya, maka karya-karya seni itu memperlihatkan wujud yang berbeda-beda. Namun demikian kesenian mempunyai aspek-aspek persamaan.
Kesenian Primitif
Kesenian primitif kesederhanaannya menimbulkan kesan yang mengagumkan. Kesenian primitif tidak di buat atas dasar sadar artistik tetapi dibuat atas dasar sadar magis. Benda yang dibuat tidak ditujukan sama sekali untuk benda seni yang menarik (artistik), tapi sebagai benda sakti. Contoh : patung-patung suku Asmat dari Irian sungguh menarik pesona seni orang-orang modern, meskipun karya-karya itu tidak memiliki keindahan menurut pesona seni klasik.
Kita sering keliru menilai suatu karya seni dan menilai tidak dari karya seni itu sendiri pada jamannya, melainkan dengan kriteria dari luar jaman karya seni itu. Biasanya kita menggunakan ukuran masa kini atau masa klasik untuk menilai karya seni primitif. Gaya klasik semula dimaksudkan ialah kesenian Yunani kuno.
Di In­donesia kesenian dan kesusastraan Hindhu dianggap klasik. Kadang-kadang kesusastraan melayu juga di scbut klasik. Ciri-ciri seni klasik adalah tenang, harmonis, symetris atau seimbang. Contoh: wayang kulit, patung dari jaman Hindhu dan sebagainya.
Di Barat romantik berkembang pada bagian akhir abad ke 18 atau pada permulaan abad ke 19, bersamaan dengan aliran neo-klasik.
Neo-klasik adalah aliran yang berorientasi pada kebenaran dan keindahan Racoco yang berkembang di Perancis pada pertcngahan abad ke 18 (*).
Contoh karya neo-klasik adalah karya-karya Jaques Louis David yang menunjukkan adanya kemahiran dalam anatomi dan kctclitian dalam membuat lipatan-lipatan kain serta penyusunan figur-figur secara scimbang.
Perbedaannya dengan corak Barok nampak jelas. Gaya Barok titik berat di segala jurusan, tidak ada keseimbangan synetris. Warna dan sinar kontras dan serba bergerak. Ukuran tafril serba besar. Sedangkan seni klasik, titik berat pada tengah-tengah lukisan, seimbang dan symetris. Karya korevoor dan Hesseling adalah salah satu contoh gaya Barok yang memperlihatkan bermacam-macam efek yang bergerak dengan kontras yang kuat sekali.
Sesudah gaya romantik, berturut-turut timbul realisme, impresionisme dan ekspresionesme. Realisme dibedakan dengan naturalisme. Realisme tidak seperti halnya romantik yang hanyut pada emosi individual, melainkan tingkah laku di dunia pada umumnya. Jadi terletak pada arah kebenaran umum dalam hal ini kehidupan sosial. Di Barat karya Daumier adalah contoh yang baik unluk gaya realisme. Dan di Indonesia kita dapat menunjuk karya-karya Henk Ngantung yang menggambarkan kchidupan para petani buruh dan nelayan dari tingkat kelompok sosial bawah.

BAB VB. Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


A.                 Pengertian Kesusantraan

        Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ,semua yang berkaitan dengan  prefiksu baik, indah, berguna dan bentuk dasar sastra yang berarti kata, tulisan, ilmu. Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai   medium.

Jadi dapat disimpulkan Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.




B.                 Pengertian Imu Budaya


         Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan humanus, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.



C.                HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

Hubungan sastra, seni dengan ilmu budaya dasar untuk mengetahui pengetahuan budaya ( the humanities ) sastra disni digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu untuk menjadi lebih humanus demikian, musik, seni rupa, dan sebagainnya

BAB VI. MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.  Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata kasih memperkuat arti dari cinta.

   Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
·         Cinta bersifat manusiawi
·         Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
·         Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.

Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1 . Keintiman : kedekatan hub
2. Gairah
 : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
kemungkinan:
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c)  Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak
 ada status pacaran.

ADA TIGA TINGKAT CINTA.
1.      Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
2.      Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
3.      Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.

        Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang kadang mencintai orang lain. Atau juga mencintai anak dan istrinya, hartanya, Allah dan rasulnya. Ada berbagai bentuk cinta yaitu :

1.      Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas batas manusia berdasarkan SARA.
2.      Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya. 
3.      Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.      Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.      Cinta Terhadap Allah

KASIH SAYANG

               Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.

               Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.

KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
·         Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
·         Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·         Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan jalan dan sebagainya.

A. Belas kasih
Belas kasih (composian) adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .  Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah .

Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk  Anda .

B. Studi Kasus
Cinta merupakan suatu hal yang sulit untuk dijelaskan. Setiap orang pasti memilki pengertian atau presepsi yang berbeda soal cinta. Cinta itu ibarat air hujan yang semua orang tidak dapat memprediksi datangnya dan juga akan turun ke semua orang. Cinta tidak hanya cinta kepada lawan jenis tetapi juga cinta kepada hewan, tumbuhan, uang, dan masih banyak lagi.
Dizaman yang sudah era globalisasi ini, cinta merupakan hal yang biasa. Bahkan anak yang masih ingusan pun mengerti tentang cinta walaupun mereka tak tahu makna sebenarnya tentang cinta.  Pacaran pun terkadang  orang membuktikan dengan cinta. Kalau Cinta sudah melekat tai kucing rasa coklat, maksudnya adalah jika seseorang sudah terjangkit dengan yang namanya virus cinta pasti di dapat melakukan segala hal untuk cintanya itu. Tetapi apakah makna sejati tentang cinta Tidak ada Cinta sejati didunia hanya cinta Tuhan kepada umatnya dan cinta orangtua kepada anaknya. Tanpa cinta hidup kita tak akan menjadi indah.
Seringkali orang salah mengartikan Cinta, banyak pula anak anak yang tidak merasakan cinta dan kasih sayang.



BAB VII. KEBUDAYAAN DI INDONESIA MENURUT PANDANGAN KAMI SEBAGAI MAHASISWA.
Menurut Alvian Putra Siswantara
Budaya Indonesia saat ini cukup memprihatinkan karena budaya-budaya asli Indonesia yang telah melekat dalam diri bangsa Indonesia kini telah memudar karena masuknya budaya barat (Westernisasi). Indonesia yang terkenal akan budayanya yang beragam kini hanya menjadi sebuah negeri yang penuh dengan budaya barat yang menghancurkan budaya-budaya negeri tercinta ini. Teknologi yang semakin canggih membuat budaya Indonesia semakin hilang karena warga Negara Indonesia sebagian besar telah menggunakan teknologi untuk sehari-hari sehingga melupakan budaya kita sendiri, bahkan beberapa orang jika ditanya mengenai budaya kita sendiri merasa bingung untuk menjawabnya karena tidak tau apa budaya sendiri Oleh sebab itu, kita perlu melestarikan budaya kita sendiri agar tidak diclaim oleh Negara lain dan juga tidak dilupakan oleh bangsa sendiri. Indonesia ini kaya akan budayanya dan tidak akan pernah hilang jika warga negaranya tidak melupakan begitu saja budaya sendiri.
Menurut Alan Darma Saputra
Menurut saya perkembangan budaya di indonesia ini semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya budaya sampai sekarang ini masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini budaya di pakai pada jaman modern. ditambah lagi sekarang teknologi semakin canggih tapi budaya di indonesia tetap kentel di pakai sekarang ini. Negara indonesia adalah  negara yg kaya akan kebudayaan dari mulai tarian , musik, adat, bahasa, laut, pulau dan lain sebagainya. Kita seharusnya bangga, dengan ini kita bisa menarik peminat touris asing yang pergi ke indonesia  Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang tidak bisa diragukan lagi dari mulai dari pulau,bahsa ,adat,tarian musik dan lain sebagainya. Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau. Bangsa kita juga memiliki kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan tarian adat,. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan lestarikan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Namun pada saat ini kebudayaan nasional Indonesia semakin hilang dan ditinggalkan. Bahkan mayoritas masyarakat Indonesia pun kurang mencintai kebudayaannya sendiri dan lebih menyukai budaya negara lain seperti dulu gotong royong antar tetangga, saling sapa adalah  tradisi masyarakat kita di Indonesia, tapi sekarang hal ini sudah mulai banyak ditinggalkan misalnya lg yang Contohnya saja para remaja yang lebih gemar  menonton drama Korea, mengikuti trend baju ,tarian  dibanding baju, tarian-tarian yang ada di Indonesia.
Menurut Arif Irawan
Budaya Indonesia sangatlah banyak dan beragam , tetapi dewasa ini budaya Indonesia sudah mulai dilupakan. Padahal kekayaan kebudayaan kita tersebut memiliki daya tarik bagi wisatawan manca negara . Bahkan ada yang sampai mengklaim budaya kita yaitu Malaysia. Sudah berkali-kali Malaysia mengklaim kebudayaan yang ada di negara kita, seperti Reog Ponorogo ,beberapa motif batik, alat musik tradisional “Angklung”,  lagu daerah “Rasa Sayange”,  dan juga yang baru-baru ini yang hampir kecolongan adalah tarian daerah Bali yaitu “Tari Pendet”. Dan yang paling menyedihkan, bukan hanya diklaim saja tapi sudah ada yang dipatenkan. Oleh karna itu mari kita jaga budaya kita agar tidak diclaim oleh bangsa asing lagi karena budaya kita adalah jati diri kita bangsa Indonseia.
Menurut Faisal Hidayat
Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Seperti yang sudah kita ketahui negara Indonesia memiliki bermacam – macam suku , ras , agama, dan bahasa, sehingga kebudayaanya pun juga beraneka macam. Ada tarian, nyanyian , upacara , rumah , bahkan senjata adat yang bermacam macam menjadi satu kesatuan, sehingga Indonesia memiliki satu semboyan yang bunyinya “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu jua. Budaya Indonesia adalah Jati diri atau Identitas dari bangsa Indonesia. Inti dari semangat kebudayaan Indonesia adalah bersatu dan saling menghargai antar sesama manusia , tidak memandang ras , suku dan agama., Sudah seharus nya kita jaga dan lestarikan agar kita tidak tercerai berai dan tetap menjadi Negara dengan semangat budaya persatuan yang damai , adil dan sejahtera.
Menurut Fikri Prawoto
Menurut saya perkembangan budaya indonesia dapat kita manfaatkan sebagai ajang pemersatuan bangsa dan kita harus mampu mempertahankan budaya dan kerukunan dan mempersatukan bangsa, jangan sampai nilai-nilai budaya di indonesia semakin lama semakin menghilang kita sebagai generasi penerus harus bisa mempertahankan budaya yang ada saat ini.



Menurut Paris Biondi S
Menurut saya budaya di Indonesia merupakan budaya yang unik, kenapa disebut budaya yang unik, karna indonesia memiliki budaya yang bervariasi, dan hanya di Indonesia kita bisa menjumpai berbagai budaya,tidak hanya orang  Indonesia yang menyukai kebudayaan yang ada di indonesia tersebut,para turis juga yang melancong ke Indonesianya sangat menyukai budaya  Indonesia.

Menurut M. Okta
            Menurut saya, kita bangsa yang kaya baik kaya akan sumber daya alam, hingga kaya akan budaya dan bahasa. Budaya yang ada di Indonesia sangat beragam karena kita adalah negara kesatuan dari berbagai etnik. Mulai dari suku etnik jawa, sunda, melayu dan masih banyak lagi. Hal yang terjadi dewasa ini, generasi muda bangsa kita kurang memahami bahkan tidak mengetahui sama sekali apa yang ada di Indonesia budayanya, yang lebih parah lagi daerah sekitarnya pun tidak tahu budaya aslinya. Sangat ironis generasi muda saat ini. Untuk menanggapi permasalahan yang ada ini, generasi muda bisa memanfaatkan jejaring sosial yang ada. Melalui Path, Facebook, dan Twitter dalam sekejap kita bisa berbagi dengan sekitar dalam lingkup yang lebih luas. Dengan begitu kita dapat mengabadikan dan menonton acara pementasan budaya di daerah kita. Tanpa perlu bersusah payah ke daerah asalnya, mudah, hemat, dan tidak sulit untuk gaya hidup yang semua serba cepat.