Selasa, 24 Oktober 2017

Tugas 1 Organisasi & Arsitektur Komputer


TUGAS SOFTSKILL 1


Nama : Alvian Putra Siswantara

Kelas : 4IB05

NPM  : 10414899

Teknologi Intel Core i7th Generation “Kaby Lake”

Tahun 2017 akhirnya tiba dan Intel mempunyai cara spesial untuk menyambutnya. Jika mengikuti berita perkembangan teknologi hardware PC, mungkin Anda sudah mengetahui jika Intel telah merilis prosesor Core i7th Generation mereka dengan basis arsitektur CPU Kaby Lake pada akhir Agustus 2016 lalu. Walaupun begitu, pada saat itu Intel hanya meluncurkan sejumlah kecil varian prosesor yang diperuntukkan bagi perangkat komputasi mobile, notebook/laptop. Lama dinantikan, pertunjukan utama Intel dengan prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” akhirnya memasuki puncaknya pada minggu pertama Januari 2017. Hari ini Intel secara resmi meluncurkan lini lengkap prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” mereka untuk seluruh platform PC baik desktop, notebook/laptop, dan juga workstation.


Intel memang mengambil skema peluncuran berbeda pada prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake”. Kali ini Intel memulai dengan meluncurkan varian prosesor hemat daya pada tahun 2016 lalu yang dilanjutkan varian prosesor performa tinggi pada tahun 2017. Berbeda sekali dengan peluncuran prosesor Core i6th Generation “Skylake” 16 bulan lalu dimana Intel memulainya dari varian Core i7 6700K dan i5 6600K alias dimulai dari varian paling kencang.

Sebelum melangkah pada pembahasan performa prosesor Core i7th Generation, terlebih dahulu kami akan menampilkan kepada Anda teknologi generasi terbaru apa saja yang coba Intel tawarkan pada “mainan” terbaru mereka ini. Kami akan perlihatkan pula kepada Anda varian prosesor Core i 7th Generation apa saja yang akan mengisi pasaran.

Processor
Process-Architecture-Optimization Scheme

Intel melakukan perubahan skema produksi tahunan prosesor mereka dari sebelumnya Tick-Tock menjadi PAO (Process-Architecture-Optimization). Prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” sendiri merupakan tahap Optimization dari skema PAO. Pada tahap ini, Intel melakukan optimalisasi pada dua aspek yaitu arsitektur CPU dan proses fabrikasi dari prosesor generasi sebelumnya.

14nm Plus

Core i7th Generation “Kaby Lake” menjadi generasi ketiga dari prosesor yang menggunakan proses fabrikasi 14 nm setelah Broadwell dan Skylake. Intel sendiri menyebut proses fabrikasi 14 nm pada Core i7th Generation “Kaby Lake” sebagai 14 nm+ (14 nanometer plus). Pada proses fabrikasi 14 nm+, Intel melakukan sejumlah optimalisasi sehingga prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” mampu menawarkan rasio performance/Watt lebih baik dibandingkan pendahulunya. Untuk Core i7th Generation “Kaby Lake”, performa komputasi ditingkatkan tanpa meningkatkan penggunaan daya listrik.


Kami memang menjumpai sejumlah varian prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” memiliki nilai clock speed beberapa ratus MegaHertz lebih tinggi dibandingkan varian prosesor Skylake di kelas yang sama. Walaupun begitu, nilai TDP Core i 7th Generation “Kaby Lake” ternyata tetap dipertahankan di level yang sama seperti pada lini Skylake.

CPU Diagram (Kaby Lake Quad Core)

Intel memiliki dua desain die prosesor untuk Core i7th Generation “Kaby Lake” yaitu versi dengan dua core dan versi dengan empat core. Versi dua core digunakan pada lini prosesor hemat daya U-Series dan Y-Series. Sementara versi empat core seperti pada gambar di atas digunakan pada lini prosesor dengan performa tinggi seperti yang akan ditemukan pada platform desktop.

Seperti prosesor Intel kelas mainstream generasi sebelumnya, pada Core i7th Generation “Kaby Lake” juga ditemukan empat CPU x86-64 yang mengapit area L3-Share Cache sebesar 8 MB. Dapat ditemukan pula area GPU yang menangani berbagai proses komputasi grafis 3D dan juga multimedia. Kontroler memori pada Core i 7th Generation “Kaby Lake” juga mendukung tipe DDR4 dan DDR3 seperti halnya Skylake.

IGP


IGP pada Core i7th Generation “Kaby Lake” menggunakan basis arsitektur GPU sama seperti Skylake yaitu Processor Graphics Gen9. Hal tersebut menandakan pada clock speed yang sama, IGP pada Core i7th Generation “Kaby Lake” akan memiliki level performa setara dengan IGP Skylake. Walaupun begitu, kemampuan IGP prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” dalam menangani konten multimedia ternyata telah mengalami peningkatan signifikan.


Intel menambahkan hardware khusus pada IGP prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” yang disebut Fixed Function Media Engine (FFME). Unit FFME sendiri terdiri dari unit MFX (Multi Format Codec), VQE (Video Quality Engine), dan SFC (Scaler and Format Converter). Unit FFME akan mengambil alih proses encode dan decode video dari CPU maupun IGP. Dengan kemampuan seperti itu akan membuat utilisasi CPU dan IGP dapat ditekan serendah mungkin sehingga mampu menghemat penggunaan daya listrik.


Unit FFME kini dilengkapi kemampuan menangani format video 10-bit HEVC beserta 8-bit VP9 untuk proses encode dan decode. Sementara untuk 10-bit VP9 masih terbatas pada proses decode. Pada prosesor Skylake kemampuan menangani format video belum sebaik seperti Core i7th Generation “Kaby Lake” dan akselerasi tidak sepenuhnya dilakukan oleh IGP tetapi masih melibatkan CPU sehingga penggunaan daya listrik menjadi kurang efisien.

Intel Optane Memory Support


Standar NAND-flash memory generasi terbaru dari Intel akhirnya akan memulai debut perdananya pada platform yang menggabungkan prosesor Core i7th Generation dan motherboard chipset 200 Series. Intel Optane Memory merupakan standar NAND-flash memory yang menawarkan kecepatan akses data mendekati memori/RAM sistem. Menggunakan memori/RAM sistem sebagai storagememang dimungkinkan dan menawarkan performa yang sulit ditandingin oleh NAND-flash memory. Akan tetapi harga per-GB yang sangat tinggi dan menghilangnya data saat suplai listrik diputus membuanya kurang praktis untuk digunakan. Intel Optane Memory mencoba menawarkan keunggulan layaknya NAND-flash memory yang saat ini umum digunakan pada SSD seperti harga per-GB lebih ekonomis, kapasitas besar, dan data tidak hilang saat suplai daya listrik diputus. Intel Optane Memory dengan chip 3D XPoint diklaim mampu menawarkan performa 1000x lipat performa NAND-flash memory di pasaran saat ini. Performa seperti itu tentu saja akan membuat prosesor dan memori/RAM tidak perlu menunggu lama saat menanti kiriman data dari perangkat storage sehingga performa sistem menjadi maksimal.

Pada platform Intel Kaby Lake, konektor M.2 pada motherboard dengan chipset 200 Series telah siap mengakomodir perangkat storage dengan standar Intel Optane Memory. Tidak hanya itu, perangkat storage Intel Optane Memory juga dapat digunakan sebagai cache HDD untuk mempercepat performa Hard Disk Drive dalam mengakses data. Mirip seperti ditemukan pada perangkat hybrid HDD tetapi kali ini dengan performa cache jauh lebih kencang.

Overclocking

Di artikel ini kami memang tidak akan memberikan pembahasan lebih mendalam mengenai overclocking prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake”. Akan tetapi berdasarkan laporan rekan kami di JagatOC, prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” lebih mudah mencapai clock speed lebih tinggi dibandingkan prosesor Core i6th Generation “Skylake”. Proses fabrikasi 14 nm-plus dan optimalisasi di berbagai aspek tampaknya memiliki peran penting disini. Pembahasan lebih lengkap dan mendalam mengenai overclocking prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” akan dihadirkan oleh rekan kami dari JagatOC di artikel terpisah.

Motherboard

Processor Socket





Prosesor Intel Core i7th Generation “Kaby Lake” masih mengadopsi tipe soket prosesor LGA1151 alias masih menggunakan tipe soket yang sama dengan Core i6th Generation “Skylake”. Alhasil prosesor Intel Core i7th Generation “Kaby Lake” dapat digunakan pada motherboard soket LGA1151 terlepas dari tipe chipset yang digunakan. Tentu saja motherboard LGA1151 dengan chipset Intel 100 membutuhkan proses update BIOS agar prosesor Intel Core i7th Generation “Kaby Lake” dapat dikenali dengan benar.

Chipset/PCH (Platform Controler Hub)

Peluncuran prosesor Intel Core i7th Generation “Kaby Lake” juga dibarengi dengan hadirnya chipset generasi terbaru Intel 200 Series. Untuk platform PC desktop terdapat chipset Intel Z270, H270, B250 untuk PC desktop kelas konsumer pada umumnya beserta Q270 dan Q250 untuk kelas korporat. Dari penamaan terlihat Intel Z270 merupakan penerus Z170, H270 penerus H170, B250 penerus B150, Q270 penerus Q170, dan Q250 penerus Q150. Akan tetapi ternyata kami tidak menemukan chipset penerus dari H110 yang mungkin akan memiliki nama H210 jika memang ada.



Dari dua tabel di atas terlihat chipset Intel 200 Series menawarkan kelengkapan fitur nyaris sama dengan chipset Intel 100 Series. Walaupun begitu kami menemukan sejumlah peningkatan seperti pada jumlah jalur PCI Express 3.0 yang mampu disediakan oleh chipset. Intel Z270 dan Q270 kini mendukung 24 jalur PCIe 3.0 dari sebelumnya hanya 20 jalur. H270 meningkat menjadi 20 jalur dari sebelumnya 16, B250 meningkat menjadi 12 jalur dari sebelumnya 8 jalur, dan Q250 meningkat menjadi 14 jalur dari sebelumnya 10 jalur. Salah satu keuntungan dari penambahan jumlah jalur PCIe tersebut adalah produsen motherboard dapat menambahkan lebih banyak konektivitas M.2 dan U.2 yang memanfaatkan PCIe 3.0 x4.

Selain penambahan jalur PCIe, perbedaan lain yang kami temukan adalah dihilangkannya dukungan SATA Express. Dengan semakin populer dan bertenaganya storage SSD M.2 PCIe, memang cukup beralasan jika dukungan konektivitas tersebut dihilangkan. Terlebih dengan minimnya populasi produk storage SATA Express di pasaran.


Sementara itu untuk perangkat notebook/laptop dapat ditemukan tiga chipset terbaru yaitu Intel CM238 yang menjadi penerus CM236, QM175 penerus QM170, dan HM175 penerus HM170. Akan tetapi berbeda dengan versi desktop, tiga chipset tersebut tampak tidak menawarkan kelengkapan fitur berbeda dengan pendahulunya. Jumlah jalur PCIe 3.0 tetap sama seperti pendahulunya.





Intel Kaby Lake CPU Line Up

S-Series


Lini prosesor Intel Core i7th Generation S-Series menggunakan soket LGA1151 dan umumnya ditemukan pada perangkat PC desktop. Untuk saat ini hanya tersedia dalam varian Core i7, Core i5, dan Core i3. Belum diketahui kapan dan apakah akan tersedia pula varian Pentium dan Celeron.


Seperti kami utarakan di halaman sebelumnya, varian prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” memiliki rating TDP sama seperti pendahulunya tetapi dengan nilai clock speed beberapa ratus MegaHertz lebih tinggi. Selain memiliki rating TDP yang sama, kami juga menjumpai harga jual di level setara antara varian prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake”. Seperti terlihat pada Core i7 7700K yang memiliki harga jual sama seperti i7 6700K yaitu sebesar $339. Core i5 7600K juga terlihat memiliki harga jual yang sama dengan i5 6600K yaitu sekitar $242. Untuk pasar Indonesia, pantauan kami hari ini ternyata Core i7 7700K dan Core i5 7600K mulai ditawarkan oleh segelintir toko lokal dengan harga di atas Core i7 6700K dan Core i5 6600K. Perbedaan ini sebenarnya cukup wajar terjadi yang mungkin disebabkan penggunaan nilai kurs terbaru yang lebih tinggi untuk menetapkan harga, kelangkaan stok, dan masih banyak lagi.

Di balik beberapa kesamaan di atas, kami menemukan Core i7th Generation “Kaby Lake” mendukung memori/RAM DDR4 dengan kecepatan minimal 2400 MHz. Padahal pada Core i 6th Generation “Skylake” dukungan kecepatan minimal memori/RAM DDR4 adalah 2133 MHz. Mungkin hal ini tidak terlalu penting bagi pengguna prosesor Intel K Series dengan motherboard chipset Z. Akan tetapi untuk pengguna prosesor Intel non-K dengan motherboard chipset non-Z, mereka akan mendapatkan kecepatan memori/RAM DDR4 lebih tinggi dalam keadaan default. Peningkatan performa IGP adalah salah satu yang akan di dapatkan dengan kecepatan memori/RAM DDR4 lebih tinggi.


Siapa menyangka jika Intel memberikan sebuah kejutan pada momen peluncuran prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake”. Jika Anda melihat tabel di atas akan dijumpai anggota terbaru prosesor Intel K Series dari varian Core i3. Permintaan kalangan pengguna PC kepada Intel untuk menghadirkan prosesor K Series dengan harga ekonomis akhirnya terwujud kali ini dengan hadirnya varian Core i3 7350K. Prosesor tersebut tetap hadir seperti varian Core i3 lainnya yaitu penggunaan konfigurasi dual core dengan teknologi Hyper-Threading dan absennya fitur Turbo Boost 2.0. Core i3 7350K memiliki dipatok pada rating TDP sebesar 60 Watt. Core i3 7350K dijual pada kisaran harga $168 tanpa disertakan sistem pendingin standar dari Intel. Tentu saja untuk menggenjot lebih jauh kecepatan kerja Core i3 7350K juga dibutuhkan motherboard dengan chipset Z.

H Series

 

Seperti halnya dengan lini S-Series sebelumnya, prosesor notebook/laptop dari lini H-Series juga menawarkan clock speed lebih tinggi dengan rating TDP sama seperti pendahulunya. Menariknya selain juga terjadi peningkatan dukungan kecepatan minimal memori/RAM DDR4 menjadi 2400 MHz, dukungan kecepatan minimal memori/RAM LPDDR3 juga ditingkatkan menjadi 2133 MHz dari sebelumnya 1866 MHz. Seluruh varian menggunakan soket tipe FCBGA1440 yang ditanam langsung pada PCB motherboard.


U Series (28 Watt & 15 Watt)

Lini prosesor Intel Core i7th Generation U-Series pada saat diluncurkan pada akhir Agustus 2016 lalu hanya terdiri dari tiga varian saja yaitu Core i7 7500U, Core i5 7200U, dan Core i3 7100U. Akan tetapi kondisi sudah berbeda untuk saat ini karena Intel menambah 10 varian terbaru untuk prosesor hemat daya mereka.


Delapan varian terbaru prosesor Core i7th Generation “Kaby Lake” U-Series kini dilengkapi IGP kelas atas dari Intel yaitu Iris Plus Graphics. Untuk varian dengan Iris Plus Graphics, empat varian masuk dalam rating TDP 28 Watt sementara empat lainnya dengan rating TDP 15 Watt. Tentu saja kecepatan kerja CPU dan IGP untuk rating TDP 28 Watt akan lebih tinggi dibandingkan rating TDP 15 Watt.


Sementara lini prosesor Intel Core i7th Generation U-Series dengan IGP HD Graphics, tiga varian sebelumnya akan ditemani dua varian terbaru yaitu Core i7 7600U dan Core i5 7300U yang semuanya memiliki rating TDP 15 Watt.

Y Series

Untuk lini prosesor Intel Core i7th Generation Y-Series, terdapat penambahan satu varian dari sebelumnya tiga yang telah ada yaitu Core i5 7Y57.

The Box of Kaby Lake Processor

Penampilan kemasan prosesor Core i 7th Generation “Kaby Lake” tenyata nyaris tidak berbeda dengan Core i 6th Generation “Skylake”. Hanya terdapat perubahan tulisan menjadi 7th Generation.

Core i7


Core i5


Core i3



G-Series



Kelebihan :

1. Lebih cepat dalam segala hal

2. Lebih banyak fiture terbaru diantaranya intel optane memory

3. Mendukung Virtual Reality pada seri i5 dan i7

4. G series mendukung teknologi hyper threading

5. Memilikiri arsitektur 14+nm

6. Mendukung DDR4 dan DDR3 pada motherboard tertentu

7. Lebih mudah melakukan Overclocking

Kekurangan :

1. Lebih mahal

2. Performa tidak meningkat terlalu jauh dari seri ke 6 (Skylake)

3. Hanya merupakan refresh dari Skylake sehingga socketnya sama

4. Tidak dapat menggunakan windows 7

5. Belum adanya pertambahan jumlah core sejak kemunculan i series



Selasa, 06 Juni 2017

Kodingan Pengaman Mobil menggunakan RFID

KODINGAN PENGAMAN MOBIL
MENGGUNAKAN RFID


Nama : Alvian Putra Siswantara
Kelas : 3IB05
NPM : 10414899

#include <SPI.h>
#include <MFRC522.h>
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7)

Menyertakan library yang digunakan pada program ini dan port yang digunakan pada LCD

#define RST_PIN 9
#define SS_PIN 10
MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);
MFRC522::MIFARE_Key Key;

Mendefinisikan pin 9 arduino pada pin RST RFID dan pin 10 untuk SS

Byte noID[3];
Byte I, kursor, kunci;
Byte bukakunci=1;

Void setup() {
PinMode(A0, OUTPUT);
PinMode(A1, OUTPUT);
Lcd.begin(16,2);
SPI.begin();
Mfrc522.PCD_Init();

Inisialisasi dan membuat pin analog 0 dan 1 sebagai output dan pin 16 port 2 untuk menampilkan LCD

Lcd.setCursor(0,0);
Lcd.print(“ Kunci Mobil “);
Lcd.setCursor(0,1)
Lcd.print(“Elektrik dg RFID”);
Delay(3000);

Pada baris 1 akan tertulis Kunci Mobil dan pada baris 2 akan tertulis Elektrik dg RFID dengan jeda waktu 3 detik

digitalWrite(A0, 1);
delay(100);
digitalWrite(A0, 0);
delay(100);
digitalWrite(A0, 1);
delay(100);
digitalWrite(A0, 0);
delay(100);

menulis data digital dengan memakai pin A0 dan A1 yang berlogika high dan low dengan delay 0,1 detik

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“ Aktif ”);
digitalWrite(A1,1);
kunci=1;
}

Menghapus layar dan menampilkannya pada logika 1 atau high

Void loop() {
If(!mfrc522.PICC_IsNewCardPresent() // !mrfc522.PICC_ReadCardSerial()){
return;
}
                                                                                                       
Mengerjakan program utama dengan menguji kondisi diatas jika benar akan dikerjakan tapi jika salah akan kembali

For(i=0;i<mfrc522.uid.size;i++){
noID[i]=mfrc522.uid.uidByte[i];
}

Perulangan jika variable i=0 dan terus bertamah sebanyak 1 bit yang akan dijadikan ID

Lcd.clear();
//-------------nomor ID E6 BB FE 48
If (0XE6 == noID[0] && 0XBB == noID[1]&&
0XFE == noID[2] && 0X48 == noID[3] ) {
Id (kunci==0){

Memasukan ID E6 BB FE dan 48 dan membandingkan persamaan diatas jika sama hasilnya benar maka ID terbaca oleh reader

digitalWrite(A0,1);
delay(100);
digitalWrite(A0,0);
delay(100);
digitalWrite(A0,1);
delay(100);
digitalWrite(A0,0);
delay(100);
lcd.print( “ Kunci Elektrik “);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“ Aktif”);
digitalWrite(A1,1);
kunci=1
}
else{
digitalWrite(A0,1);
delay(100);
digitalWrite(A0,0);
delay(100);
lcd.print(“ Kunci Elektrik”);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“ Tidak Aktif”);
digitalWrite(A1,0);
kunci=0;
}
}
else{
lcd.print(“ Kartu ID Anda”);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“tidak terdaftar”);
}
Delay(2000);
}


Jika kunci aktif akan tampil tulisan aktif dan jika tidak akan tampil tulisan tidak aktif dan jika kartu ID anda tidak terdaftar akan tampil tulisan tidak terdaftar

Selasa, 25 April 2017

FLOWCHART PENGAMAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID

ALAT PENGAMAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID



Algoritma :

  •     Langkah pertama pada flowchart oval start yang merupakan kondisi awal suatu rangkaian
  •     Langkah kedua pada flowchart persegi panjang merupakan suatu proses dimana RFID TAG didekatkan pada reader agar dapat dibaca pada program
  •     Langkah ketiga pada flowchart jajaran genjang merupakan input yang diterima reader sehingga dapat terbaca apakah input yang diterima benar atau salah
  •     Langkah keempat jika RFID TAG tidak valid maka akan kembali lagi ke reader RFID untuk membaca program kembali dan jika sesuai maka akan dilanjutkan
  •     Langkah kelima relay menyambungkan jalur pada stater sehingga mobil dapat menyala
  •     Langkah keenam mobil dapat dihidupkan

Rabu, 12 April 2017

Penguat Video

TUGAS RANGKUMAN
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI



NAMA       : ALVIAN PUTRA SISWANTARA
KELAS      : 3IB05
NPM          : 10414899


PENGUAT VIDEO

A.  Fungsi bagian penguat Video IF. 
Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL BG seperti di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF menggunakan center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier).
B.  Apa alasan penggunaan frekwensi IF. 
Frekwensi yang digunakan oleh stasiun siaran teve sangat luas sekali , mulai dari frekwensi 30Mhz hingga 900Mhz. Sinyal yang diterima antena teve sangat lemah sekali (hanya sekian per juta volt), dimana sinyal ini harus diperkuat agar levelnya kurang lebih menjadi sekitar 2v pp (peak-to-peak). Adalah sangat sulit untuk men-desain sebuah penguat frekwensi tinggi yang stabil yang mampu bekerja pada spektrum frekwensi yang demikian luas seperti ini. Achirnya diketemukan suatu cara penerimaan yang dinamakan sistim “Superheterodyne” dimana dengan cara ini dari berbagai macam frekwensi yang diterima antena perlu dirubah menjadi “hanya satu macam frekwensi” saja, sehingga akan lebih mudah dalam men-desian dan membuat bagian penguatnya.
C.  Bagian penguat Video IF sangat penting karena menentukan kualitas-kualitas  seperti :
  1. Sensitivitas penerimaan atau kemampuan menerima sinyal dari antena yang lemah tetapi tetap dapat memberikan kualitas gambar yang bersih dari noise.
  2. Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
  3. Kualitas gambar atau kemampuan untuk memberikan detail (resolusi) gambar yang tajam.

D. Apakah sistim penerima (receicer) Superheterodin itu ? 
Penerima radio yang langsung memilih frekwensi yang diterima antena, memperkuat sinyal yang diterima dan kemudian langsung dideteksi dinamakan penerima “stright” atau penerima langsung. Sistim penerima seperti ini mempunyai banyak kelemahan antara lain karena kurang sensitif dan tidak selektif.
Sistim penerimaan yang dinamakan superheterodin diperkenalkan oleh Edwin Armstrong pada tahun 1918 untuk memperbaiki cacat penerima stright, dimana sistim ini hingga sekarang terus digunakan. Pada sistim superheterodin sinyal yang diterima antena dirubah dahulu menjadi frekwensi IF (frekwensi menengah) dengan menggunakan sirkit RF osilator dan mixer.
Besarnya frekwensi IF untuk penerima :
  1. AM receicer 455/450Khz
  2. FM receiver 10.7Mhz
  3. TV  receiver ada beberapa sistim yaitu 38.0/38.9/45.75/Mhz. Teve sistim PAL BG/DK menggunakan center frekwensi IF 38.9Mhz.
  4. TV satelit receicer 70Mhz
  5. Radar receiver 30Mhz
  6. Komunikasi receiver dengan gelombang mikro 70/250Mhz

E.  Bagian-bagian dari penguat video IF
  1. Sirkit penyesuai impedansi input
  2. Penguat pre-amp transistor
  3. SAW filter
  4. Penguat IF
  5. AGC (Autimatic Gain Control)
  6. AFT (Automatic Fine Tuning)
  7. PLL atau VCO video detektor
  8. Noise inverter
  9. Video Indentification

E.1.  Penyesuai impedansi input (Impedance Matching) 
Sirkit yang tersiri dari resistor dan kapasitor atau induktor (coil) untuk menyesuaiakan dengan impedansi output Tuner.
E.2.  IF Pre amplifier 
Pemakaian SAW filter menyebabkan terjadi kerugian level sinyal video IF atau istilah teknisnya “insertion loss”.  Sebuah penguat Pre-amp  yang menggunakan sebuah transistor digunakan untuk meg-“kompensasi” akibat  kerugian ini.
E.3.  SAW filter (Surface Acoustic Wave) 
Merupakan “filter band pass” yang hanya akan melewatkan frekwensi pembawa gambar dengan center frekwensi 38.9Mhz dan sinyal pembawa suara dengan center frekwensi 33.4Mhz. Atau secara keseluruhan SAW fiter mempunyai “frekwensi respons” (melewatkan hanya frekwensi) mulai dari 33.15 hingga 40.15Mhz. Kita patut sangat berterima kasih dengan penemuan alat semacam ini, sebab sebelum diketemukan SAW filter pada teve model sebelum tahun 80’an, untuk membuat filter band pass semacam ini dibutuhkan sirkit yang terdiri 3 hingga 5 buah macam coil yang perlu diajust pada berbagai macam frewkwnsi yang berbeda. Dan ajustmen hanya dapat dilakukan dengan peralatan yang khusus.
Kelebihan penggunaan SAW filter :
  1. Dengan SAW filter kita tidak perlu lagi melakukan adjustmen.
  2. Bentuknya kompak, kecil dan kuat tidak gampang rusak.
  3. Kerjanya stabil pada jangka yang lama.
  4. Dapat memberikan kualitas gambar yang bagus

Kelemahan SAW filter
SAW filter bekerja dengan cara merubah getaran listrik frekwensi tinggi menjadi getaran mekanik akustik pada bagian input, dan kemudian merubah kembali menjadi getaran listrik pada bagian output. Hal ini menyebabkan terjadi kerugian level sinyal atau disebut “insertion loos”. Oleh karena itu maka dibutuhkan satu tingkat penguat transistor untuk mengkompensasi kerugian semacam ini.
Kenapa dinamakan SAW filter.
Getaran mekanik menjalar lewat benda padat melalui 2 macam cara :
  1. Bulk wave – gelombang menjalar melalui bagian dalam benda padat.
  2. Surface wave – gelombang menjalar melalui bagian permukaan benda padat.

Pada SAW filer sinyal input menjalar ke bagian output melalui bagian permukaan sejenis kristal yang digunakan sebagai bahan pembuatannya.
Pin-out SAW filter yang berbentuk in-line (sisir)
  •  Input
  •  Input Gnd
  •  Chip Gnd
  •  Output (IF in)
  •  Output (IF in)

E.4.  Penguat IF
Umumnya sirkit penguat IF menggunakan tiga tingkat penguat kaskade untuk memperkuat sinyal video IF. Sirkit menggunakan “balance input” dari SAW filter.
E.5.  AGC (Automatic Gain Control) 
Sinyal gambar dimodulasikan menggunakan sistim AM (amplitudo modulasi). Oleh karena itu cacat amplitudo akan dapat menyebabkan gambar rusak. Penguat video IF dirancang agar keluaran dari sirkit video detektor adalah konstant sebesar 2v pp. Padahal kekuatan sinyal RF input yang diterima oleh antena berbeda-beda pada setiap stasiun pemancar.  Jika sinyal RF yang diterima antena terlalu kuat, maka dapat mnyebabkan sinyal keluaran melebihi 2v pp, dan hal ini dapat menyebabkan sinkronisasi sinyal gambar cacat atau hilang sama sekali karena terpotong (clipped). Untuk mencegah hal ini terjadi maka digunakan sirkit AGC, yang fungsinya adalah  untuk “mengurangi faktor penguatan” bagian penguat video IF jika sinyal RF yang diterima terlalu kuat, dengan tujuan untuk menjaga agar level keluaran sinyal video tetap terjaga konstan pada level 2v pp. AGC bekerja dengan sistim loop umpan balik tertutup, kuat lemahnya sinyal keluaran dari sirkit video detektor digunakan sebagai umpan balik untuk pengendalian faktor penguatan pada bagian IF amplifier dan Tuner.
Ada 2 macam sirkit AGC yang bekerja pada bgaian video IF :
  • IF AGC – Merupakan sirkit internal didalam ic video IF yang berfungsi untuk mengurangi faktor penguatan bagian sirkit penguat video IF.
  • RF AGC – Merupakan sirkit yang bekerja eksternal.  Jika penguatan bagian penguat video IF sudah minimal tetapi sinyal yang diterima masih terlalu kuat, maka akan bekerja eksternal AGC yang akan mengurangi faktor penguatan bagian penerima Tuner

Ada beberapa tipe sirkit AGC
  • Average AGC (AGC rata-rata) – AGC diatur oleh level tegangan rata-rata sinyal video. Hasilnya kurang bagus, sebab dipengaruhi oleh besar kecilnya level sinyal video, padahal kuatnya sinyal RF antena tetap.
  • Peak level AGC – AGC diatur oleh besarnya level puncak sinyal sinkronisasi. Hasilnya lebih baik dari average AGC.
  • Delayed AGC – atau AGC yang ditunda. Artinya jika sinyal yang diterima masih lemah tidak terlalu kuat maka AGC belum akan aktip bekerja. AGC baru akan mulai bekerja jika sinyal yang diterima antena sudah melebihi level yang ditentukan.

E.6.  PLL atau VCO video detektor
Istilah lainnya yang kadang digunakan untuk sirkit  ini adalah Video demodulator, Low level detector.  Teve jaman kuno detektor menggunakan diode germanium yang bekerja seperti prinsip diode penyearah. detektor semacam ini mempunyai kelemahan dimana informasi gambar akan kehilngan deteil pada sinyal gambar yang levelnya kecil. Sehingga saat ini video detektor menggunakan sirkit low level detektor. Sistim kerjanya secara detail bermacam-macam tergantung dari desain pabrikan ic tersebut.
Salah satunya adalah seperi contoh dibawah ini.
Adalah VCO (voltage control osilator) merupakan pembangkit frekwensi tinggi dimana frekwensinya dapat dikendalikan secara otomatis dengan sirkit PLL (Phase Lock Loop) agar  frekwensi dan phasanya selalu tepat  dengan frekwensi sinyal pembawa IF 38.9Mhz. Sinyal ini digunakan untuk mendeteksi atau “menyaring”  sinyal gambar dari sinyal pembawanya (atau memisahkan sinyal video dari sinyal pembawa gambar 38.9Mhz).
Pada sirkit video IF model lama masih membutuhkan eksternal coil yang perlu diajust tepat pada frekwensi 38.9Mhz. Tetapi perkembangan selanjutnya pada model-model baru tidak lagi digunakan eksternal coil ini, dan adjustmen dapat dilakukan oleh mikroprosesor melalui komunikasi data IC2CBus (SDA/SDL).
Ada 2 macam sinyal keluaran dari sirkit video detektor, yaitu
  • Sinyal gambar atau CVBS yang akan diproses oleh bagian video prosesor untuk mendapatkan kembali sinyal RGB setelah melalui sirkit “sound trap 5.5Mhz” untuk mencegah agar sinyal suara FM 5.5 tidak ikut masuk.
  • Sinyal pembawa suara FM 5.5 Mhz yang akan diproses oleh bagian FM audio prosesor untuk mendapakan sinyal suara (audio) setelah melalui BPF (band pass filter) 5.5Mhz

E.7.  AFT (Automatic Fine Tuning) 
Karena faktor kelembaban, faktor panas, faktor waktu pemakaian teve maka frekwensi tuning pada Tuner dapat bergeser karena karakteristik komponen-komponennya yang berubah.  Dimana hal ini dapat menyebabkan warna hilang atau suara ngeses/kemresek. Untuk menjaga problem seperti ini terjadi maka digunakan sirkit AFT.
Jika tegangan tuning bergeser maka akan mengakibatkan frekwensi keluaran dari tuner tidak lagi tepat pada 38.9Mhz, misalnya keluaran menjadi 38 Mhz.  Sirkit AFT akan membandingkan frekwensi keluaran ini dengan frekwensi referensi coil AFT yang diadjust tepat pada 38.9. Kalau ada perbedaan frekwenis sirkit AFT akan meng-output-kan “tegangan koreksi dc” lewat pin AFT-out ke bagian mikrokontrol, dan mikrokontrol akan mengkoreksi tegangan tuning yang bergeser ini sehingga frekwensi keluaran dari tuner kembali tepat pada 38.9Mhz. Jadi tepatnya sirkit AFT berfungsi untuk menjaga keluaran dari tuner agar selalu tepat pada frekwensi 38.9Mhz.
Pada sirkit model lama AFT masih membutuhkan eksternal coil yang harus diadjust tepat pada frekweni 38.9Mhz, tetapi pada model-model baru eksternal coil  sudah tidak diperlukan lagi.
Switch AFT on-off
  • Pada teve model lama terdapat manual switch “AFT on-off” pada bagian front panel. Pada saat melakukan pemrograman chanel posisi harus “off”. Setelah selesai melakukan pemrograman semua chanel, maka harus kembalikan lagi pada posisi “on”
  • Pada teve model baru switch semacam ini sudah tidak diketemukan lagi, tetapi secara otomatis akan dilakukan oleh mikrokontrol. Pada saat dilakukan manual/auto search otomatis AFT pada kondisi “off”.
  • Nomor Chanel yang telah dirubah dengan “Fine tuning” maka AFT otomatis akan menjadi “off” tidak bekerja dan biasanya ditandai dengan warna nomor chanel yang berubah menjadi kuning.

Tegangan AFT mempunyai fungsi ganda, yaitu
  • Menjaga secara otomatis agar tegangan tuning selalu tepat.
  • Sebagai sinyal kontrol saat manual/auto search agar dapat stop secara otomatis atau dimemori secara otomatis bersama dengan sinyal “video indentifikasi”.

E.8.  Noise Inverter
Sirkit noise inverter dipasang sesudah sirkit video detektor.  Digunakan untuk menghilangkan gangguan noise frewkwnsi tinggi. yang ada pada sinyal gambar (video).
Ada 2 macam gangguan frekwensi tinggi, yaitu
  • Black noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna hitam.
  • White noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna putih.

Dinamakan noise inverter, karena pada sirkit ini untuk menghilangkan noise digunakan sebuah sirkit inverter. Suatu sirkit filter frekwensi tinggi digunakan untuk menyaring agar hanya frekwensi tinggi yang berisi noise saja yang dapat lewat. Kemudian frekwensi tinggi ini phasanya dibalik 180 derajad. Sinyal frekwensi tinggi yang phasanya dibalik ini kemudian dicampur (mixing) dengan sinyal video yang masih mengandung noise. Hasilnya sinyal frekwensi tinggi yang phasenya dibalik akan saling menghilangkan dengan noise frekwensi tinggi yang dibawa sinyal video, karena phasenya berlawanan.  Maka keluaran dari noise inverter akan merupakan sinyal video yang bebas dari noise.
E.9.  Video Indentifikasi (ID) 
Istilah lainnya adalah SD (Sync Detect) atau HS (Hor Sync). Merupakan sirkit yang akan meng-output-kan tegangan pulsa dc jika bagian penguat video IF menerima siaran teve. Sinyal ini sebenarnya merupakan sinyal “sinkronisasi horisontal”.
Sinyal ini digunakan untuk membedakan antara sinyal teve dari gangguan sinyal lainnya yang mungkin diterima antena,  misalnya harmonic dari siaran amatir dan berfungsi untuk :
  • Sebagai refernsi sinyal stop pada saat manual/auto search dengan sinyal tegangan AFT. Pada saat manual/auto search pin-video indentifikasi akan berubah sesaat dari nol menjadi “high” ketika pas terima siaran.
  • Sebagai kontrol sinyal video-mute (blue back). Jika tidak terima siaran maka pin-video indentifikasi tegangannya nol. Tegangan ini diiputlan ke mikrokontrol dan selanjutnya mikrokontrol akan melakukan audio/video muting.

Sirkit video IF model lama belum menggunakan sirkit semacam ini, karena model lama belum mempunyai fasilitas manual/auto search.
Contoh pin-keluar sinyal video indentifiction
  • TA8690   –  pin-21
  • LA76810A – pin-22
  • TDA8361/62 –  pin-14
  • TB1238  – pin-31

Pada ic model baru video indentifikasi menggunakan komunikasi lewat IC2Bus (SDA/SCL)
F. Mengapa pada sirkit yang menggunakan ic UOC (ultimate one chip) tidak menggunakn sirkit pre-amp sebelum SAW filter.
Dengan ic UOC memungkinkan untuk dibuat suatu penguat video IF yang sangat tinggi. Oleh karena itu kompensasi “insertion loss” dilakukan didalam ic UOC atau istilahnya teknisnya “post pre-amp”.